. SODOMI MEMANGSA ANAK-ANAK DUNIA

SODOMI MEMANGSA ANAK-ANAK DUNIA


Bagai surat berantai pelaku pelecehan seksual terhadap anak ternyata dipengaruhi oleh peristiwa pengalaman pelaku pernah jadi korban pula, kemudian ‘membalas’ kepada anak-anak lain. Dengan kalimat lain orang yang tadinya tidak gay dapat menjadi gay jika terus berinteraksi atau berada di dalam komunitas gay.
Bagaimana memutus mata rantai penularan ‘penyakit’ moral yang kini semakin marak di Indonesia. Bahkan gereja Vatikan sebagai symbol moral dunia tak mampu melakukan pencegahan terhadap ratusan pastur pelaku pelecehan seksual tergadap anak. Akhirnya Paus baru sebatas melakukan tindakan pemecatan terhadap para pastur nakal, tapi belum mengambil langkah strategis untuk menghentikan perkembangan ‘virus’ yang mengancam kehormatan kemanusiaan tersebut.

Kasus kejahatan sodomi sudah pernah terjadi sejak jaman kaum nabi Luth sehingga nama negeri Sodom dikaitkan dengan sebuah istilah sebuah perbuatan penyimpangan pasangan seks yang berjenis kelamin sama. Sodomi identik dengan anal seks yaitu melakukan hubungan sesual melalui anus yang dilakukan sesama jenis dan juga dilakukan terhadap anak-anak dibawah umur (yang belum dewasa).

Perbuatan sodomi tidak hanya dilakukan oleh pria yang mempunyai oriantesi kepada pria (homosex) akan tetapi bias juga dilakukan kaum hetero. Perilaku sodomi sering terkait dengan tiga jenis laki-laki yaitu gay, waria dan laki-laki berhubungan seks dengan laki-laki (LSL). Ketiganya pada dasarnya adalah pelaku homoseksual. Dan semua itu adalah bagian dari perilaku seks menyimpang yang disebut LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender). 


SEJARAH PERINGATAN BAHAYA SODOMI

Sejarah sodomi merupakan suatu sejarah yang panjang, yang tercatat mulai jaman nabi Luth, kemudian zaman kekaisaran Romawi yang dikenal kota Pompeii menjadi sebuah symbol pusat perzinaan dan homosex. 


Nasib Pompeii mirip dengan kaum Nabi Luth, kehancuran Pompei terjadi melalui letusan gunung berapi Vesuvius, padahal gunung Vesuvius telah lama mati sejak 2.000 tahun yang lalu kemudian peristiwa itu dinamai “The Mountain of Warning” (gunung peringatan).

Sedangkan Adzab yang menimpa penduduk Sodom dan Gomorah, yakni kaum Nabi Luth mirip dengan sangat mirip bencana kota Pompeii. Adalah kota Naples letaknya disebelah barat gunung Vesuvius mendadak terjadi letusan dahsyat yang membumi hanguskan seluruh kota. Bukti peninggalan yang ada ketika bencana terjadi saat ini masih utuh persis sama 2.000 tahun lampau ketika peristiwa terjadi.

Musnahnya Pompeii dan Naples dari muka bumi melalui bencana dahsyat dapat ditarik pelajaran bahwa peradaban kota penuh maksiat dan kemungkaran yang dipenuhi olehpeningkatan jumlah lokasi prostitusi. Banyak organ kemaluan pria dengan ukuran asli digantung di pintu tempat pelacuran tersebut. Tradisi ini berakar dari kepercayaan Mithratic, organ-organ sexual dan hubungan seksual tidak menjadi barang tabu untuk disembunyikan, akan tetapi harus dipertontonkan secara terbuka, jadi semacam kehidupan binatang. 

Fosil di Naples
 Akhirnya lava gunung Vesuvius dalam sekejap menghapuskan seluruh kota tersebut dan tak seorangpun penduduk kota yang terselamatkan dari adzab sekejap itu. Ada penemuan dari wilayah itu jasad yang terawetkan dari satu keluarga yang sedang asyik menyantap makanan dalam ekpresi wajah yang masih berseri-seri. Banyak sekali pasangan-pasangan yang terawetkan dalam posisi sedang melakukan persetubuhan. Juga terdapat sejumlah pasangan dengan jenis kelamin sama yang berarti mereka homosex. Dari berbagai fosil tersebut terdapat pula pasangan yang mengundikasikan bahwa mereka masih ABG. Secara umum raut muka mereka menunjukkan ekpresi terkejut, kemungkinan terjadi gelombang panah tinggi secara mendadak. 


HOMOSEKSUAL MULAI MARAK DI INDONESIA

Jumlah pria homoseksual di negeri ini sendiri tidak ada yang tahu pasti. Menurut perkiraan para ahli dan badan PBB, dengan memperhitungkan jumlah lelaki dewasa, jumlah LSL di Indonesia pada 2011 diperkirakan lebih dari tiga juta orang, padahal pada 2009 angkanya 800 ribu orang. Diperkirakan pada 2013 jumlahnya lebih besar lagi. (Rakhmad Zailani Kiki, opini, Republika.co.id, 02/4/2013).

Perilaku homoseksual itu menjadi ancaman bagi negeri ini. Ia menyebar bak wabah penyakit. Menurut dr. Rita Fitriyaningsih yang sudah sembilan tahun menjadi mitra LSL atau GWL (Gay, Waria, Laki-laki seks dengan laki-laki), perilaku gay dapat menular kepada orang lain. Dengan kata lain, orang yang tadinya tidak gay dapat menjadi gay jika terus berinteraksi atau berada di dalam komunitas gay.

Makin meningkatnya orang homoseksual tentu berkorelasi dengan makin banyaknya kasus sodomi terhadap anak-anak yang terungkap akhir-akhir ini. Perilaku itu makin mengancam, sebab orang yang jadi korban pada saat kecil, ketika tumbuh dewasa bisa berkembang menjadi pelaku. Itulah yang disebut abused abuser cycle seperti terjadi pada Zainal, salah satu tersangka pelaku pedofilia di JIS, dan Emon, predator pedofil dari Sukabumi, yang disodomi saat kecil dan ketika dewasa menjadi predator menyodomi anak kecil.

Perilaku homoseksual juga menimbulkan ancaman penyebaran HIV/AIDS, bahkan merangsek hingga ke lingkungan keluarga. Tak hanya mereka yang berperilaku seks bebas dan menyimpang, ibu rumah tangga dan anak-anak pun sudah mulai terkena HIV/AIDS.

Data 2012 menyebutkan telah terjadi peningkatan kasus 7 kali lipat dari 0,1 persen pada 2007 menjadi 0,7 persen pada 2012. Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) 2007 dan 2011 di sejumlah kota menyebutkan bahwa epidemic HIV menunjukkan peningkatan hingga 134 persen pada populasi laki-laki suka laki-laki (LSL) dan meningkat 600 persen pada populasi laki-laki beresiko tinggi (LBT).


JARINGAN GAY GERAYANGI GEREJA VATIKAN

Mantan Pemimpin Garda Swiss membongkar jaringan gay yang ada di Vatikan. Garda Swiss adalah pasukan bayaran yang bertugas mengawal Paus. “Pengalaman saya (selama di Vatikan), jaringan tersebut memang benar ada,” ujar Elmar Mader yang memimpin Garda Swiss pada 2002-2008, seperti dikutip Guardian, Selasa (21/1/2014).“Lingkungan kelompok pria yang tidak menikah bisa memicu perilaku homoseksual” lanjut Mader.
Sumber gambar: Tempo

Pengakuan Mader dimuat di surat kabar asal Swiss, Schweiz am Sonntag. Surat kabar tersebut juga sempat mewawancarai anggota Garda Swiss yang mengaku pernah dirayu oleh pejabat Vatikan. Komisi Anak PBB memanggil utusan Vatikan untuk dimintai keterangan tentang skandal seks yang terjadi digereja Katolik.

Akhirnya Vatikan untuk pertama kali mengumumkan secara detil penjatuhan sanksi terhadap pastor yang melakukan pemerkosaan dan penyiksaan terhadap anak-anak. Dalam laporan yang disampaikan di depan Komisi Pemantauan Pelaksanaan Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa untuk menolak penyiksaan di Jenewa, Uskup Silvano Tomasi mengungkapkan bahwa sudah 848 pastor dipecat dan 2.572 pastor dijatuhi sanksi lebih ringan. Seluruh kasus ini terjadi dalam satu dekade terakhir.

Tomasi menjelaskan, sejak tahun 2004 lebih dari 3.400 kasus penyalahgunaan jabatan dilaporkan ke Vatikan. Dari jumlah itu sebanyak 401 kasus terjadi pada 2013. Sanksi terhadap 2.572 pastor itu di antaranya berupa larangan bertemu atau berkomunikasi dengan anak-anak. Mereka juga dihukum seumur hidup untuk berdoa dan menyatakan tobat. 

Pasangan gay berciuman di gereja Katolik. huffingtonpost.com

Pada Januari lalu, The Associated Press melaporkan Paus Benediktus XVI memecat 384 pastor dalam dua tahun terakhir pontifikasinya. "Jelaslah bahwa isu pelecehan seksual terhadap anak-anak di dunia ini telah menjadi wabah sekaligus momok," ujar Tomasi.

Tidak ada komentar:

.

.
.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...